Model pendidikan idealnya sebagaimana yang dikendaki oleh
islam adalah pendidikan yang diterapkan oleh Negara .Karena Negaralah yang memiliki otoritas yang diperlukan oleh penyelengara
pendidikanyang ideal, bermutu, termasuk
penyediaan dana yang diperlukan , seperti sarana dan prasaranya yang Cuma-Cuma
untuk seluruh rakyat.Sarana dan pra
sarana yang memadai dan sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidangnya.
Bagaimana membangun pendidikan yang dikendaki islam saat
ini, tentu saja akan banyak sekali gendala yang akan dihadapi, terutama belum
diterapkanya bangunan system Islam secara menyeluruh dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, termasuk bagaiman Negara mau menerapkan secara
utuh konsep pendidikan islam itu sendiri.
Mengingat kendala tersebut diatas, maka pada tahap awal
dapat ditempuh dengan aksi individu atau kelompok dari kalangan muslim yang
dibenarkan oleh hokum syara’dan memenuhi persyaratansebagai lembaga pendidikan
Islam. Mulai menyusun system pendidikan Islam, kurikulum hingga operasional
pendidikan kesehariaan. Tahab berikutnya adalah secara terus menerus harus
diupayakan tegaknya pendidikan Islamsebagai bagian dari system kehidupan masyarakatdan bernegara yang Islami.
Aksi individual atau kelompok perlu dilakukan agar upaya
dapat menyelengarakan pendidikan Islami perlu dilakukanguna memenuhi kebutuhan pendidikanbermutu
bagi anak-anak Islam sekarang ini. Yang diharapkan bisa menjadi pondasi penting
dalam pembentukankepribadian islam
dalam dirinya. Dalam rangka tumbuhnya tunas-tunas Islam yang diperlukan demi
tegaknya sistim Islam. Tapi kegiatan ini tidak boleh melupakan agenda besarnya,
yakni perjuangan tegaknya system kehidupanislam dalm seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara, termasuk
dalam bidang pendidikan, diatur oleh syariah.dengan cara itu kerahmatan syariah
Islambagi seluruh alam dapat
benar-benar terwujudkan.
Pepatah jawa kuno,”Narimo artinya ikhlas
menerima, Pandum= pemberian. Dalam konteks ini adalah narimo ing pandum iklas
narimo pawilahe ingkang kuwaus, ingih meniko gusti Allah atau iklas seberapapun
pemberian dari Allah, pada dasarnya pemahan tiang jawi selalu terkait dengan unsur- unsur batinan
atau keyakinan. Mangkono lho..…
Makna sebenarnya narimo ing
pandum iku yo syukur atas pemberian gusti Allah, sakpiro kemawon ing saget
dipun betol wangsul kerumah untuk anak bojo. Manungso naming berusaha anamung
sepindah malih naming ingkang gusti ingkang kuwaus ingkang nentok aken. Katah lan
sekedek rizki ingkang kito saget beto. Yen ingkang kuwaus sampun nitah aken
kanti kun fayakun, fa insyaalah badhe gampil sak kabehe. Rezeki bakal ngalir
kades derese toyo ing kali tanpo putus.
Narimo ing Pandum ingkang dados aken kito gesang
bonten semprawut wonten ing ngudi upo utawi bondo. Ananing sampun dipun taker
saking kersane gusti allah.
Nopo ingkang kito terimo meniko sampun wonten ing
istilah ipun garise tangan. Sampun dipun tetap aken sanajan kito usaha ingkang
katah, ibarate awan dadi bengi, bengi dadi awan, sikil dadi sirah, sirah dadi
sikil. Sanajan kito kerjo rino wengi yen sampun dipun garis aken angsalipun rizki
naming sekedek, ingih sekedik mawon. Wakwalik ipun gusti ingkang dumadzi sampun
pareng rizki ingkang katah enten-enten kemawon jalarane.
Naming kito tiang ingkang beragomo, ingih kedah
terus ngupoya madesi rizki kito, kanti kerjo ingkang saktenane, sakkuate, sakkatah-katahe,
kito mikak pintu-pintu rezeki kito. Dados kito tetep berupaya saget to angsal
rizki ingkang katah tur kalalan lagi ingkang thoiyyib. Kades meniko ulasan
Narimo ing pandum… nenurut kaulo alit. Ingkang sampun radhek lali boso
jawinipun…..(jowo ilang jawanipun utawi ora jowo jarenae rencang kulo…) milo
poro rencang-rencang sadhoyo monggo kito budaya aken kerjo ingkang keras lan
tetep buten lali sumarah marang ingkang sampun ngecet Lombok ingih muniko gusti
Allah ibngkang moho kuwawos.
Kesemprawutan hidup
sudah kian menjadi, diberbagai bidang kehidupan. sesungguhnya dimasyarakat kita
sedang terjadi berbagai krisis multidimensional dalam segala aspek kehidupan.
kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, penindasan,ketidak adilan diberbagai bidang,
kemerosotan moral, peningkatan tindak kriminal,dan berbagai bentuk penyakit
sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.hal ini
menuntut kita agar selalu menebalkan Iman,memperbanyak kebajikan,ibadah,dzikir
dan sabar serta iklas.namun pertanyaanya apakah hal seperti itu akankah kita
biarkan....?tentu tidak kita harus meencari akar masalahnya....apa dan
bagaimana, hal ini bisa terjadi pada diri kita, pemikiran kita, masarakat kita,
negara kita..........ini semua karena ulah kita sendiri, Allah berfirman: telah
nyata kerusakan didarat dan dilaut oleh karena ditangan manusia.
cobalihat...jika tisah dalam surat Ar Rum ayat 41. Merupakan bentuk kemaksiatan
manusia terhadab allah karena tidak mau memakai hukum allah, yakni menjalankan
segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarangnya, setiap
pelangaran hukum pasti akan menimbulkan kerusakan dan dosa. inilah sebabnya
saya kira: yang kita selalu merendahkan, bahkan tidak suka dan memusuhi ajaran
kita sendiri yaitu Syariat Islam. kita lupa bahwa hanya Islam yang diridhai
Allah SWT. tetapi kita kupur terhadap-Nya. Malah kita lebih sayang dan cinta
pada sistem yang dibuat oleh manusia,misal lebih cinta pada sitem liberalistik,
kapitalistik, sekuleristik, dibidang ekonomi lebih suka ekonomi kapitallistik,
dibidang politik yang oportunistik,pendidikan yang kapitalistik/matrealistik,
agama yang sinkretistik,bidang sosial yang egoistik dan individualistik
dibidang budaya yang hedonistik ketimbang hukum-hukum buatan Allah. pada hal
hukum buatan manusia yang selalu,menimbulkan perbedaan, perselisihan, tarik
ulur dalam berbagai bidang, dll.sehingga kita berpikir selalu
prakmatis....dikarenakan kita ikut-ikutan, hanya mengimani sebagian ayat dan
mengikari sebagian ayat. kejadian -seperti diatas itu semua nyaris sudah kita
semua rasakan pada saat ini, apa malah sejang kita rasakan. saya sagat prihatin
dengan kondisi ini yang bisa menimpa dirikita, keluarga kita, lingkungan
kita..............
Sering kali maslah yasinan di malam jum’at
menjadi permasalahan, polemic ditengah-tengah masarakat.Yang acap kali membuat retak persaudaraan antar
warga diperumahan, komplek cluster-cluster,
dikota-kota atau dikampung-kampung. Perlu diperhatikan bahwa permasalahan
seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Karena dengan nama Allah, membaca
Al Qur’an itu perintah Allah dan rasul-Nya. Kapan saja dimana saja baik adanya,
kecuali memang ada waktu-waktu yang dilarang, dibaca sendirian atau
bersama-sama dibenarkan oleh syariat. Inilah dasar secara umumunya, Allah
berfirman:
Artinya:,”Sesungguhnya orang yang selalu
membaca kitab Allah dan mendirikan shalat menafkahkan sebagian rizkinya yang
kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharap perniagaan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan kepada
mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
maha pengampun lagi maha mensyukuri,”. Qs Al Fatir ayat 29-30.
Surat Al Fathir, cukup menjadi landasan untuk
pendorong dan mutivasi untuk kita, orang-orang yang beriman untuk banyak
membaca Al Qur’an. Membaca Al Qur’an tanpa disertai ikata atau ketentuanwaktu, menunjukan tidak ada indikasi seruan
ketetapan kapan waktu harus membaca Al Qur’an dilakukan. Adpun jika ada yang
melarang membaca Al Qur’an orang sesat menurut saya, dan kelompok yang
menfatwakan dilarang atau bid’ah membaca ayat-ayat Al Qur’an adalah aliran
sesat.. Info yang saya dapatkan dari teman-teman, yang sudah pernah kekawasan
timur tenggah (arab Saudi dan sekitarnya) bahwa umat Islam disana memegang
kitab suci seperti buku saja, kapan saja dimana aja dibaca didalam mobil
pribadi, diangkutan yang bedesakan, didalam kereta api, di jalan-jalan, ditoko-toko,
intinya dimana aja, kapan aja, tidak ada batas dan wakyu khusus. Coba
perhatikan hadits ini yang cukup panjang redaksinya:
Artinya :,” Barang siapa yang melapangkan
kesusahan orang beriman didunia, niscaya Allah akan melapangkan dari derita di
hari kiamat. Barang siapa memberikan kemudahan bagi yang kesulitan, niscaya
Allah akan memberikan kemudahan urusanya didunia dan akhirat. Siapa yang
menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya didunia dan
akhirat. Allah akan senan tiasa menolong hamba-Nya, selama si hamba itu masih
mau menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya
Allah akan memudahkan kejalan menuju surga. Tiadalah satu kaum yang berkumpul
didalam salh satu rumah Allah guna membaca kitabullah serta mempelajarinya
diantara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, mereka akan
diliputi rahmat Allah dan diliputi malaikat serta akan dibanggakan Allah di
hadapan para malaikat yang ada disisinya. Siapa yang lambat amalnya tidak
berguna bagi nasabnya,”.
Sudah lebih dari cukup untuk kita selalu beramal,
jangan lambat karena tidak akan bermanfaat bagi nasabnya(garis keturunanya/keluarganya).
Ingat jangan terlambat….
Tangapan saya mengenai masalah yasinan di malam
jum’at ( maaf saya tidak sedang berfatwa atau menguruhi) namun saya mencoba
merangkai dan mengkopi paste dari sana sini, somaga bermanfaat dan jadi amalan
yang shalih.
Pertama, bahwa sebagaimana yang
sudah saya jelaskan diatas,membaca
Al Qur’an itu perintah Allah dan rasul-Nya. Kapan saja dimana saja baik adanya,
kecuali memang ada waktu-waktu yang dilarang, dibaca sendirian atau
bersama-sama dibenarkan oleh syariat. Mereka tersesat karena telah membatasi
perintah yang sifatnya umum. Sudah cukup banyak ayat-ayat Al Qur’an dan Al
Hadits yang telah menganjurkannya. Jadi siapa saja yang mencari dasar dalil
khusus bagi orang yang membaca Al Qur,an Di malam Jum’at, merupakan kesalahan
yang cukup patal yang akan menghancurkan umat Islam. Coba berpikir bagi orang
yang mau berpikir, missal ada kelompok yang mengklaim paling sunnah wal jamaah,
mengadakan kajian dimalam rabu, malam sabtu, malam minggu, missal di radio,
televisi,dll. Coba tanyakan pada mereka dasar dalilnya ? apakah dengan alasan
tidak ada dalil khusus mereka harus menghentikan dan tidak boleh melakukan
terus menerus pada hari jam yang sama.
Kedua, tentang surat yasin, saya kira
sudah sagat mafhum di kalangan umat Islam tentang fadhoilnya(keutamaanya).
Missal hadits yang disampaikan oleh rasulullah SAW:
Artinya : ,” Siapa saja yang mambaca surat
yasin semata-mata mengharap ridha Allah ‘Azza Wajalla, niscaya diampuni dosanya
yang terdahulu dan yang kemudian. Bacalah ia pada orang mati diantara kamu,’.
HR. Baihalqi dalam syu’abul Iman Juz II hal 964. Hadits ini dishahihkan oleh Al
Imam Al Hafizh As Suyuti dalam kita jami’Ash Shaghir (juz 2 hal 178).
Hadits yang lain:
Artinya : ,”Barang siapa membaca surat
yasin pada malam hari semata-mata mengharapkan keridhoan Allah, maka ia
diampuni dosanya pada malam itu juga,”.HR.Ad Darami dan Ibnu Hibban Serata At
Thabarani dalam Al Ausath.
Hadits – hadits yang lain yang sangat
mu’takbar dalam buku-buku yasin dan tahlil :
Artinya :,”Hati Al Qur’an adalah surat yasin, Allah SWT mencatat pahala bagi yang
membacanya sebanding dewngan membaca Al Qur’an sepuluh Kali,”.
Artinya :,” Barang siapa yang membaca surat
yasin pada malam jum’at, maka Allah akan memberikan keimanan yang kukuh,”.
Artinya : \,” Barang siapa membacakan surat
yasin pada orang yang sedang sakratul maut, maka Allah akan meringankan dan
memudahkan keluarnya Roh,”.
Masih banyak lagi fadhilah membaca surat
yasin, terlepas hadits itu dikatakan orang hadits dhaif, hasan atau maudzu’
sekalipun, yang jelas absyar haditsnya ada. Maklum saya tidak bisa menghukumi
hadits –hadits ini apa, hasan dhaif atau maudzu’. Saya bukan lah seorang ahli
hadits, cobalah tanyakan ahlinya Prof. Mustofa Ya’kub, Ma. Silahkan tanyakan
kesana pesantren leluhur Darus sunnah, Ciputat.
Dari hadits-hadits ini, memberikan pesan yang
sagat jelas dan berarti buat kita, yaitu anjuran membaca surat yasin terutama
pada malam jum’at. Kenapa sudah sangat mafhum dikalangan umat islam bahwasanya
sebaik-baik malam adalah malam jum,at dan seburuk-buruk malam adalh malam
minggu (Wallaahu a’lam bish-shawwaab). Oleh karena itu pada umumnya
umat islam khusus di Indonesia membiasakan baca surat yasin pada malam jum’at,
merupakan sudah menjadi amalan yang terpuji untuk menjalankan satu perintah
rasulullah SAW. Terbukti sudah menjadi kebiasaan turun temurun menjadikan
kesinambungan amal dari dahulu yang memiliki pijakan kuat.
Jaganlah perbedaan menjadi perpecahan, berlainan
faham menjadikan tidak mau memasuki setiap kegiatanya, tidak mau bergaul
apalagi memisahkan diri, mengangap,” ana khairu minhu,’ aku lebih baik dari
pada dia.Berapa banyak nikmat dan
kesempatan didepan mata tiba-tiba lepas karena hilang kesadaran ukhuwah
Islamiyah dalam hati kita. Saya hanya ingin mengigatkan agar kita tidak selalu
buruk sangka dan memandang bodok kepada orang yang setiap berbeda dengan kita. Dan
akhirnya saya berdoa,” Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami
yang telah beriman lebih dahulu dari pada kami, dan janganlah kau biarkan
kedengkian dalam hatikami terhadap orang-orang beriman : Ya Tuhan kami
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. Qs Al Hasr ayat 10.
Dan semoga kesejahteraan dicurahkan kepada siapa
saja yang mengikuti petunjuk. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.